Minggu, 26 Mei 2013

DUA MATA

Dari celah baja jembatan, aku memulai kepakan sayapku. Indah biru metalik bulu pada bagian dorsal, kupamerkan kepada langit.
Bulu bagian ventral berwarna abu kupamerkan kepada air sungai yang cokelat.
Terbang indah dan lincah kupamerkan kepada sosok manusia yang memperhatikanku dari balik jendela rumah yang terbuka di tepi sungai. "sayang sekali kau tidak bisa terhang kawanku".
--------
Terbang melintasi arus udara di atas arus air sungai. Menikmati kepakan sayapnya. Kau makhluk indah, namun rapuh. Tahukah kau? Dulu tepian sungai ini dipenuhi pohon. Tahukah kau? Air sungai ini dahulu jernih. Ketika bebatuan hitam itu belum dipenuhi tumpukan plastik, ketika suara lekbut kepakan sayap indahmu masih bisa terdengar. "sayangnya engkau tidak menyaksikan masa itu, kawanku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLLOWER

READ MORE